
BANDUNG – Massa Aksi Kemerdekaan Pengemudi Online Kendaraan Jawa Barat” (Akpol Jabar), yang tergabung dari 80 komunitas online berunjuk rasa di depan Kantor Grab, Gunung Batu, Kota Bandung, Rabu (29/8/2018). Pengendara transportasi online baik mobil maupun motor tumpah ruah memadati halaman parkiran Kantor Grab.
Dalam aksi tersebut, Massa menuntut dan mendesak aplikator Gojek, Gocar, dan Grab agar aspirasi sejumlah pengemudi online yang ada di Jawa Barat segera direalisasikan. Bahkan terlihat beberapa dari mereka membawa spanduk bertulis tuntutan kepada pihak aplikator.
Berikut beberapa tuntutan driver online kepada pihak aplikator dalam unjuk rasa tersebut:
- Penyesuaian tarif Rp 3.000/km untuk Go ride dan Rp.5.500/km untuk Go car nett setelah ada pemotongan.
- Kembalikan fee pemotongan persentase ke angka 10% dari sebelumnya 20% (sudah termasuk beban atas biaya pajak).
- Menghentikan penerimaan talent/crew driver perseorangan ataupun melalui badan usaha.
- Mengembalikan penghitungan insentif tanpa melihat asal domisili aplikasi driver.
- Mengembalikan sistem penjemputan ke jarak terdekat, menghilangkan sistem random
- Jaminan asuransi atas jiwa dan unit kendaraan dan santunan yang jelas bagi driver online.
- Segala kebijakan harus bersifat win-win solution sehingga terjalin hubungan kerja sama yang baik antara perusahaan transportasi dan driver online.
Meski pintu kantor perwakilan Grab masih tertutup sejak pagi. Namun, hingga Pukul 14.00 WIB, Aksi unjuk rasa yang dijaga puluhan personel anggota kepolisian ini masih berlangsung, bahkan dibawah guyuran hujan yang turun dari langit Kota Bandung, tak sedikit pun membuat ciut semangat mereka.
“Ayo kawan-kawan semangat, kami tetap di sini,” ujar seorang orator, di atas mobil komando berwarna hitam itu, di Gateway Pasteur, Kota Bandung.
Sumber : Trbn
Editor : Hens Pradhana