Sejumlah Warga Setempat Pertanyakan Lanjutan Pembangunan Tanggul Sungai Yang Mangkrak

oleh
Tampak pembangunan tanggul perkuatan tebing Sungai Lariang di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, yang diduga mangkrak. KONTEN INDONESIA / Irwan Hamsi 

KAB PASANGKAYU – Pembangunan lanjutan tanggul perkuatan tebing Sungai Lariang di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, menjadi pertanyaan sejumlah warga setempat. Pasalnya, proyek yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dikerjakan tahun anggaran 2017 lalu itu, mangkrak (terhenti) bahkan tidak ada kabar lagi.

“Yang kami pertanyakan ini, kenapa pembangunan tanggul di desa kami ini berhenti lagi. Apa masih akan berlanjut atau tidak itu sajah?,” tanya Tuami, salah seorang Tokoh Agama setempat, saat sedikit berbincang dengan Kontenindonesia.com di Bambakoro. Jum’at, 23/02/2018.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Bambakoro, Akib As’ad mengatakan, panjang pembangunan tanggul di Bambakoro yang dibangun akhir 2017 lalu itu, hanya berkisar 120 meter. Sementara, informasi awal yang diterima sekira 615 meter.

“Kita tidak tau persis berapa volume yang sebenarnya, karna proyek itu tidak memiliki papan informasi. Yang jelasnya, info awal yang kami terima dari pekerja itu sekira 615 meter. Yang terealisasi saat ini sekira 120 Meter saja,” ungkap Akib, saat dikonfirmasi Kontenindonesia.com di Bambakoro. Jum’at, 23/02/2018.

Menurutnya, panjang volume pembangunan tanggul saat ini, tidak akan bisa menjawab persoalan erosi di seputaran Dusun Salupontu itu. Justru dikhawatirkan bangunan itu akan menjadi delta, sebab arus akan terus menggerus bagian hulu tanggul.

“Posisi sungai ini tidak lurus (meliuk), apalagi tikungan sungai itu pas dikepala tanggulnya, sehingga arus akan mudah dan terus mengikis bagian atas dan dalam tanggul, yang pada akhirnya bisa menjadi delta,” jelas Kades Akib.

Dikhawatirkan Akib, memasuki bulan April ini debit sungai Lariang bertambah. Sebab dibulan tersebut biasanya terjadi musim hujan deras. Oleh karena itu, saya berharap pembangunan tanggul itu bisa berlanjut sebelum musim hujan dan banjir tiba.

“Kami berharap, pihak Pemerintah kembali melanjutkan pembangunan tanggul itu. Sebab, erosi diwilayah kami masih terjadi sejak 2010 lalu sampai sekarang ini. Sudah tak terhitung lagi berapa dampak kerugian masyarakat diwilayah ini, dari mulai Kebun bahkan Pemukiman warga juga banyak yang habis terkikis sungai,” tegasnya.

 

 

 

Penulis : Irwan Hamsi
Editor : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *