Tunjukan Kebanggaan dan Animo, KTNA Cipaku Pamerkan Ayam Sentul Pada HKP 47

oleh

CIAMIS – Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Cipaku dengan bangga memamerkan Ayam Sentul peliharaan Poknak Tanjungsari Desa Buniseuri pada helaran Hari Krida Pertanian (HKP) ke 47 di Lapangan Pernamanggala Desa/kecamatan Sadananya (2-3/6/2019), unggas khas Kabupaten Ciamis ini kini sudah mulai djminati masyarakat Cipaku khususnya berkat helaran HKP ke 45 lalu di kecamatan Cipaku.

Camat Cipaku, Dadang Heriana, SH. Didampingi Penyuluh BPP Cipaku, Aas, dan pemulia unggas, Didi mengatakan kepada kontenindonesia.com di Stand Kecamatan Cipaku, selasa (2/7/2019) di Cipaku kurangnya promosi dari pihak pemerintah “Disangkanya ayam sentul ini ayam dari mana, setelah mendapat pemahaman kini masyarakat sudah banyak mengenal serta anino meningkat untuk memelihara” kata Dadang Herdiana.

Ayam Sentul mempunyai keunggulan dan karakteristik yakni, tahan penyakit, warna yang mencolok abu-abu, hitam, dan putih, produktifitas bertelur indukan tinggi hingga 20 butir per periode, rasa daging lezat, dan mudah pemeliharaan.

Ayam Sentul ini sudah punya nama, kenyataannya masyarakat Ciamis masih jarang yang melestarikan “Maka KTNA Cipaku mencoba membudidayakan serta melestarikan ayam asli Ciamis ini, sehigga ayam sentul ini nantinya bisa jadi ikon Ciamis” kata Pak Camat, lanjutnya memeliharanya maka melestarikan ayam asli Ciamis dan ternyata cukup menjanjikan bernilai ekonomis daripada memelihara ayam kampung jenis lain.

Aas dan Didi menambahkan, dilihat dari sudut pandang ekonomi lumayan bagus karena bisa meningkatkan perekonomian “Harga relatif terjangkau sesuai umur ayam. Di Kecamatan Cipaku sendiri kini pada tahap pemula dan pengembangan, maka populasi baru ratusan ekor” kata Aas.

Ada harapan masyarakat bisa membiakan bukan hanya melestarikan unggas khas Ciamis saja namun dapat meningkatkan taraf perekonomian. Mereka bertiga mengungkapkan selama ini dari pihak kedinasan terkait belum ada aksi pembinaan khusus di daerahnya hanya pembinaan lokal oleh penyuluh dari BPP.

 

Editor : Abraham

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *