Akibat Warga Resah, Polsek Mangkubumi Jaring Belasan Anak Muda

oleh
Beberapa orang berikut Kapolsek Mangkubumi, Iptu Jajat Jatnika, saat berbicara di podium acara deklarasi penolakan dan pembubaran berandalan bermotor. Foto: Ari Haryadi

KOTA TASIKMALAYA – Belasan anak muda berikut kendaraannya diketahui terjaring oleh jajaran Polsek Mangkubumi di wilayah Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Kamis 12/09/2024.

Hal tersebut menyusul adanya keresahan warga yang akhirnya berbuntut pada sebuah pelaporan. Dari belasan anak yang terjaring, ternyata banyak di dapati anak yang masih usia dini dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Terkait adanya laporan tersebut, Kapolsek Mangkubumi, Iptu Jajat Jatnika dan jajarannya akhirnya mengambil tindakan, sehingga berandalan bermotor tersebut resmi di bubarkan dengan adanya deklarasi dan penolakan hingga pembubaran.

Dalam kegiatan deklarasi penolakan sekaligus pembubaran berandalan bermotor itu, bertempat di halaman Makopolsek Mangkubumi, dihadiri oleh seluruh unsur seperti Kepala KCD 12, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Camat Mangkubumi, Danramil 1203 Kawalu, Muspika, Tokoh Masyarakat, Para Ulama serta aliansi dari Ormas dan LSM yang ada di wilayah Kecamatan Mangkubumi berikut beberapa anak didik dari berbagai sekolah sebagai sasaran edukasi.

“Saya sangat mengapresiasi Bapak Kapolsek atas menyelenggaraan acara ini, kami sebagai guru memohon maaf kepada masyarakat atas apa yang telah di lakukan oleh anak didik kami. Namun, kami hanya sebatas tenaga pengajar yang waktu dan pemantauannya juga sangat terbatas,” kata inisial PN, yang merupakan Wakil Kepala di salah satu sekolah saat dikunjungi diruang kerjanya.

PN menambahkan, hal tersebut kembali lagi kepada orang tua murid dan intansi terkait, bahwasanya agar lebih di perhatikan segala kegiatan anak-anak termasuk pergaulannya. Jika masih dalam jam pelajaran, itu semaksimal mungkin adalah tugas pihak sekolah. Namun jika diluar jam pelajaran, semua kalangan masyarakat juga dimohon agar bisa memantau.

“Selagi di jam pelajaran semaksimal mungkin itu tugas kami dalam mendidiknya, tapi bila diluar jam pelajaran para orang tua murid dan instansi terkait, dimohon juga agar setiap kegiatan dan pergaulan anak-anak nya lebih diperhatikan lagi supaya terhindar dari hal hal negatif,” tambah PN.

“Iya awalnya ada keresahan yang dirasakan oleh warga, lalu warga laporan. Iya langsung kami tindaklanjuti, kita deklarasikan penolakan dan pembubaran berandalan bermotor,” ungkap Iptu Jajat Jatnika, saat ditanya Konten Indonesia di lokasi. Kamis 12/09/2024.

Sebetulnya, dikatakan Iptu Jajat, awalnya menyelenggarakan acara ini atas dasar inisiatif dan ada laporan masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya geng motor yang menggunakan knalpot bising, lalu kami turun ke lokasi laporan tersebut.

“Awalnya hanya inisiatif saja, ditambah adanya laporan dari masyarakat yang terganggu dengan geng motor ber knalpot bising. Kami turun langsung ke lokasi, terdapati beberapa anak yang dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol, setelah kami bawa ke amakopolsek amangkubumi ternyata geng motor lokal,” katanya.

Iptu Jajat menambahkan, walau bagai manapun hal ini adalah awal dari terjadinya kegiatan negatif, maka dari itu kami perlu mengedukasi anak-anak yang terjaring tersebut dan memanggil guru-guru dan para orang tuanya.

“Bagai manapun ini adalah awal dari kegiatan negatif, maka kami perlu mengedukasi anak-anak tersebut. Dan kami panggil guru-guru serta orang tuanya,” tqmbah Iptu Jajat.

Bentuk apresiasi juga di katakan Camat Mangkubumi, Drs. Slamet, saya sangat mengapresiasi untuk Polsek Mangkubumi atas terselenggaranya acara ini. Ini adalah tugas kita bersama untuk menuntun generasi muda menuju Indonesia Emas. Dengan adanya hal tersebut mari kita bersama dan mendeklarasikan penolakan berandalan bermotor baik di wilayah kami ataupun memyeluruh.

“Apresiasi untuk Polsek Mangkubumi, ini juga kan tugas kita bersama menuntun generasi muda ke Indonesia Emas. Mari kita sama-sama deklarasikan penolakan berandalan bermotor dimanapun,” kata Drs. Slamet.

Karena dikatakan Drs. Slamet, hal seperti inilah yang bisa merusak dan menghambat cita-cita kita menuju Indonesia Emas. Apalagi kita sedang menghadapi Pilkada yang sebentar lagi akan di selenggarakan oleh Pemerintah.

“Hal ini bisa merusak cita-cita menuju Indonesia Emas, kita kana akan menghadapi Pilkada yang sebetar lagi akan dilaksanakan,” pungkasnya.

Reporter: Ari Haryadi
Editor: Deni