Kabupaten Tasikmalaya – Diduga akibat adanya empat orang Dept Colector (DC) yang mengaku asal Bandung Jawa Barat (Jabar),yang melakukan aksi swefeng (Perampasan Paksa) terhadap kendaraan yang nunggak kredit,hal itu di lakukan para DC tersebut Jum’at 19-08-2016 di wilayah jalan raya alun-alun Ciawi,Kabupaten Tasikmalaya,dengan cara melihat data-data Plat Nomor penunggak kredit yang di miliknya lalu di kejar.
Adanya aksi DC ngadon seperti itu memancing emosi para anggota dari berbagai Organisasi Masa (Ormas) se wilayah Tasikmalaya Utara,sehingga sempat terjadi adu mulut antara puluhan Anggota Ormas dengan empat orang DC itu.
Beruntung,aksi emosional tinggi puluhan anggota Ormas tersebut dapat di lerai Aparat Kepolisian Sektot Ciawi setempat,sehingga tidak sempat terjadi aksi main hakim sendiri.
Informasi yang berhasil di himpun Kontenjabar.com di lokasi saat itu,ke empat Dept Colector (DC) tersebut yang mengaku dari Bandung Jawa Barat (Jabar),melakukan aksi swefeng terhadap kendaraan penunggak kredit yang melintas di depan Bank BCA alun-alun Ciawi,dengan cara menyamakan Plat Nomor kendaraan dengan data Plat Nomor yang di miliki,lalu di kejar.
Tak terima di wilayahnya ada kelakuan DC perampas paksa kendaraan,sehingga para anggota dari berbagai Organisasi Masa (Ormas) kesal dan saling telepon kemudian berkumpul di lokasi operasi DC sekitar pukul 17:00 sore tadi,kemungkinan untuk niat mengarahkan jangan operasi di lokasi Tasikmalaya Utara,sehingga terjadi adu mulut cukup panas antara DC dan para anggota Ormas.
Kompol Drs Ade Najmulloh Kepala Polsek Ciawi tersebut ketika di jumpai Kontenjabar.com di kantornya menerangkan,adanya kejadian adu mulut yang memanas antara puluhan anggota dari berbagai Organisasi Masa (Ormas),dengan empat orang Dept Colector (DC) mengaku asal Bandung,Jawa Barat (Jabar),di karenakan empat orang DC itu melakukan aksi swefeng kendaraan penunggak kredit,sambil nongkrong di sebrang depan Bank BCA Ciawi sini,menyamakan data Plat Nomor yang mereka bawa dengan Plat Nomor kendaraan yang lalu lalang,kemudian di kejar.
Kemungkinan kata Drs Ade,para anggota dari berbagai Ormas itu tidak terima adanya pelaku aksi swefeng kendaraan di wilayahnyana,sehingga para anggota Ormas saling telepon dengan rekannya yang lain,kemudian berkumpul di lokasi swefeng DC itu,mungkin terjadilah adu mulut yang cukup panas di antara mereka,untung saja ada laporan dari beberapa warga sekitar,bahwa di lokasi itu ada keributan,saat itu juga beberapa Anggota Kepolisian disini langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),alhamdulillah emosi tinggi para anggota Ormas dapat di lerai,sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti main hakim sendiri.”Wah,,, kalo ngga secepatnya di lerai pihak Anggota Kepolisian disini,bisa rame di gebugin juga,anggota-anggota Ormasnya banyak dan pada emosi tinggi”
Ke empat DC tersebut ujar Drs Ade,tidak mempunyai legalitas tugas yang jelas,seperti berkas-berkas tugas penarikan kendaraan dari perusahaan lesing kendaraannya,dan juga berkas yang mengenai aturan pidusia,”mereka tidak punya surat-surat legalitas itu,ya””” kalo memang mereka DC,mereka bisa di bilang DC gadungan alias tidak jelas,mereka sudah kami amankan” tegas Ia
Saat ini di katakan Drs Ade,kami masih melakukan pemeriksaan terhadap empat orang DC asal bandung itu,kami belum bisa menyatakan mereka melanggar hukum atau tidak,dan dikenai pasal berapanya juga belum bisa kami ungkapkan,yang pasti mereka tidak jelas legalitas tugasnya,”saat ini kami belum bisa ungkapkan apapun terkait kesalahan dari aksi empat orang DC itu,lihat nanti aja hasil dari pemeriksaannya”. (Tim Konten)