Pabrik Sumpit Di Tasikmalaya Dijadikan Kamuflase Pabrik PCC

oleh

KOTA TASIKMALAYA – Terungkapnya Pabrik Pil PCC dengan kamuflase Pabrik Sumpit di Jln Syeh Abdul Muhyi Rt 04/08 Kelurahan Gununggede Kawalu, Tasikmalaya Kota terungkap dari Press rilis dari Humas Polres Tasikmalaya adalah berdasar penyelidikan Tim 1 BNN Pusat tentang ungkap kasus Obat-obatan terlarang diwilayah Jateng dan Jabar. Tim melakukan penyelidikan mendalam tentang peredaran obat-obatan melalui sarana IT dan teknik penyelidikan lainnya.

Dari Pabrik sumpit tersebut diamankan Barangbukti berupa : Pil/Kemasan merek ZENITH, dan Pil merk Carnophen sejumlah 80.940 butir atau 8.094 strip, diamankan juga alat produksi 1 Mesin cetak obat, 1 Mesin mixing, 1 Mesin Open, 1 Alat press dan packing, 1 Kompresor, 1 mesin pres Plastik label,1 mesin gilingan tepung, juga barang yang merupakan bahan mentah yakni, corn starch, Lactoce imp.,Carisoprodol. Admin pabrik sumpit dan tusuk sate, M. Joko Pamungkas (24 Th) dan Operator mesin tusuk sate, Trihadi Wiarto dijadikan tersangka.

Deputi BNN Irjen Pol Drs. Arman Depari dalam Press Conference, rabu (27/11/2019) yang dilaksanakan di TKP mengatakan, di pabrik sumpit itu telah di produksi cukup lama jenis narkoba yang di produksi adalah jenis PCC (paracetamol capein carisoprodol). Jenis ini adalah jenis yang sangat di minati oleh anak-anak muda, dan harganya cukup murah dan terjangkau, sehingga pesanannya menyebar hampir ke seluruh indonesia. Termasuk di beberapa kota besar di pulau jawa kalimantan, sulawesi bahkan ke jakarta.

“Ini merupakan hasil operasi gabungan BNN (Badan Narkotika Nasional) baik Provinsi maupun Kab/Kota bekerja sama dengan Kepolisan daerah Jawa Barat, Tindak Pidana narkoba Bareskrim Polri, dan seluruh Jajaran Kepolisan, serta dan TNI” ujar Deputi BNN Irjen Pol Drs. Arman Depari.

Sementara itu, Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan Pemkot Tasikmalaya mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BNN dan Kepolisian dimana terungkapnya produksi pil haram diwiyahnya dijadikan warning untuk kehati-hatian.

“Bagi kami ini sesuatu yang luar biasa mengagetkan, kita baru tahu ternyata di daerah yang selama ini didaerah yang tidak terbayangkan sebuah produksi dengan kamuflase sebuah pabrik sumpit ternyata memproduksi sesuatu yang luar biasa mencengangkan” Ujar Budi Budiman.

 

Sumber : Humas Polres Tasikmalaya Kota

Editor    : Abraham

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *