KAB BOGOR – Pasca ambruknya jalan jembatan akibat meluapnya air Sungai Cimandala yang merupakan aliran hulu Sungai Ciliwung di Kampung Batu Kasur RT 03/04, Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu 07/04/2018, membuat berbagai aktivitas warga setempat terhambat.
Bahkan, para Wisatawan yang hendak menuju ke kawasan salah satu desa wisata Curug Kembar, terpaksa harus kembali lagi ke rumah masing-masing, sehingga hal tersebut menyebabkan kerugian bagi warga setempat terutama para penjaga villa dan pemilik home stay yang harus mengembalikan uang muka kepada wisatawan yang menyewa villa dan home stay tersebut.
“Jembatan tersebut merupakan akses menuju desa wisata curug kembar dan home stay yang biasa disewakan. Sehingga bencana tersebut cukup menjadi kendala bago para penjaga villa. Sebab dengan adanya kejadian ini, mereka mengalami kerugian. Karena harus mengenbalikan uang muka juga menghambat ekonomi warga lainnya,” kata H. Iwan Setiawan, Kepala Desa Batulayang tersebut, saat ditemui di Kantornya. Selasa, 10/04/2018.
H. Iwan mengatakan, sebelumnya, kejadian yang sama juga terjadi pada bulan Februari 2018 lalu, yang mengakibatkan ambruknya jembatan Pasir Ipis yang menghubungkan Desa Batulayang dan Desa Tugu Utara diwilayah RT 06/04. Pemdes Batulayang bersama masyarakat sudah 2 kali membuat jembatan alternatif, namun kembali terbawa hanyut. Katanya.
Ironisnya, dikatakan H. Iwan, sejak kejadian tersebut hingga yang kedua kalinya pada hari Sabtu 7 April 2018, pihaknya belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Dengan adanya kejadian ini dan atas nama warga masyarakat, sangat mengharapkan adanya bentuk perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor, agar mengupayakan pembuatan jembatan sementara atau jembatan bailey.
“Sudah kami usulkan atas nama masyarakat, karena jalan ini adalah salah satu akses jalan alternatif maupun akses penghubung yang sangat vital bagi masyarakat, khususnya juga anak-anak yang akan berangkat mencari ilmu ke sekolah masing-masing. Dengan adanya jembatan sementara, setidaknya aktivitas warga bisa sedikit normal kembali,” tutur H. Iwan.
Menurut pantauan di lokasi, ada tiga jembatan yang putus di jalur hulu sungai Ciliwung itu, yang diantaranya, Jembatan Pasir Ipis di wilayah RT 06/04, Jembatan Acret di RT 02/04, dan Jembatan Ar Raudhah di RT 07/04, serta jalan setapak yang terputus akibat longsor. Saat ini, jembatan hanya bisa dilalui oleh sepeda motor, itupun hasil dari inisiatif warga dan perangkat desa dibantu oleh Jajaran Muspika Cisarua.
“Tadi malam sudah dikirim 100 kawat bronjong dari Kementrian PUPR melalui BWSSC yang dibantu di fasilitasi oleh jajaran Koramil Cisarua. Rencananya dikirim 300 bronjong, yang 200 nya menyusul,” pungkasnya.
Penulis : Ibra Hermawan
Editor : Deni