GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan, melaksanakan ibadah salat tarawih malam pertama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah di Masjid Agung Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu malam (22/3/2023). Shalat tarawih dipimpin oleh KH. Muhammad Ade Sufina dari Pondok Pesantren Hidayatul Faizien, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah dari Ketua DKM Masjid Agung Garut, KH. A. Mimar Hidayatullah.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan bahwa telah disampaikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia bahwa bulan suci Ramadhan jatuh pada tanggal 23 Maret 2023. Ia mengajak kepada seluruh umat muslim di Kabupaten Garut untuk melaksanakan ibadah Ramadhan dengan khusyuk dan tertib.
“Karena hari ini lebih daripada 4 ribu masjid di Kabupaten Garut melaksanakan tarawih pertama, dan Alhamdulillah tidak ada perbedaan dari ormas manapun dan hari ini kita sama-sama melaksanakan ibadah tarawih pertama di 4 ribu masjid yang ada di seluruh Kabupaten Garut,” ucapnya.
Ia juga berharap, bahwa seluruh umat muslim yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan bisa mendapatkan pahala, dan terus mengikuti apa yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyebarkan segala kebaikan yang akan didapatkan dalam bulan suci Ramadhan.
“Dan tentu Rasulullah SAW telah memberikan perintah sebagaimana mungkin nanti akan disampaikan oleh para ulama-ulama Kabupaten Garut yang tersebar di 421 desa dan 21 kelurahan,” katanya.
Rudy mengatakan, dirinya bersama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut melakukan langkah untuk memakmurkan masjid. Malam sebelumnya, imbuh Rudy, pihaknya juga mengadakan rapat pimpinan daerah serta membuat seruan dengan MUI Kabupaten Garut bahwa masyarakat wajib menghormati orang yang berpuasa dan melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Garut secara khusus mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat, jika masih banyak kekurangan atas kepemimpinannya selama 10 tahun, namun ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah untuk membantu masyarakat.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Agung Garut, KH. A. Mimar Hidayatullah, dalam tausiyahnya, mengajak seluruh umat muslim agar mengkhususkan niat untuk menghormati, mengagungkan, dan mencintai dengan sepenuh hati bulan suci Ramadhan.
“Hadits menyatakan 5 yang tidak akan ditolak doanya oleh Allah satu di antaranya malam 1 Ramadan; dua, malam 15 Syaban (atau) Nisfu Syaban; tiga, malam Idul Fitri; empat, malam Idul Adha; lima, malam jumat, itu kata hadits tidak akan ditolak doanya, termasuk kita sekarang, dalam posisi 1 Ramadhan di mana doanya diijabah oleh Allah SWT, Aamiin,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengajak untuk menjaga diri dari apa yang mengganggu pahala di bulan Ramadhan, seperti seperti mengeluarkan hawa nafsu, mengeluarkan amarah, emosi, syahwat, perkataan, perbuatan, penglihatan, maupun pendengaran yang tidak religius yang dapat menghapus pahala di bulan Ramadhan.
“Jadi sunah yaitu makan dan minum dan tidur, tidur di bulan Ramadhan makan minum sunah tapi di bulan suci Ramadhan jadi sunah, jadi kalau tidak ada bacaan Al-Quran, tidak bacaan hadits, tidak bacaan dzikir, mending tidur saja dari pagi sampai sore, tapi jangan lewatkan sholat lohor dan ashar,” ujarnya.
Ia menyampaikan, bahwa di bulan Ramadhan semua dapat menjadi pahala, baik itu makan atau minum ketika sahur, ketika berbuka puasa, ketika tidur dapat menjadi pahala. Ia menambahkan, bahwa salah satu ibadah yang mendapatkan pahala adalah shalat tarawih.
“Tah eta tarawih teh sunah tapi ganjarannya ku Allah jadi wajib, “barangsiapa melaksanakan shalat di bulan Ramadhan, berapa saja rakaatnya itu dapat ampunan dari Allah SWT”, yang wajib tidak ada yang tahu pahalanya anging gusti Allah, apa yang wajib? puasanya Ramadan, dan solat lohor, ashar, maghrib, isya, subuh itu pahala wajib tidak ada yang tahu pahalanya anging Allah SWT,” pungkasnya.
Penulis: Gilang