Gapura Bertuliskan Sentral Kerajinan Rajapolah, Diduga Tak Pernah Diperhatikan Perbaikannya

oleh
Gapura menuju Pusat kerajinan Tasikmalaya di Rajapolah. Konten Jabar/Foto Deni

TASIKMALAYA – Gapura yang merupakan batas dan ciri keluar masuk wilayah Pusat Kerajinan di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) yang tepat berlokasi di Kampung Dawagung, Kecamatan Rajapolah tersebut. Terlihat adanya kerusakan yang sangat parah dari mulai acak-acakannya tulisan “Selamat Datang Di Pusat Kerajinan Rajapolah ” yang ada di gapura itu, hingga Gambar atau Logo Pemerintah yang seharusnya di jaga dengan baik, sudah terlihat berposisi miring dan rusak. Hal itu diduga akibat tidak adanya perhatian dalam bentuk pemeliharaan dan juga perbaikannya, serta seakan membuktikan adanya pembiaran kerusakan fasilitas pemerintah.

Menurut warga terdekat gapura itu wanita bernama H Nunun, Selama kurang lebih 30 tahun saya bersama keluarga pindah ke kampung sini, gapura itu sebelumnya juga sudah ada, jadi, usia gapura yang bertuliskan “Selamat Datang Di Pusat Kerajinan Rajapolah” itu sudah lumaya tua juga, bahkan selama saya menjadi penduduk disini, dari awal juga tidak pernah melihat ataupun mendengar adanya perbaikan maupun pemeliharaan gapuranya sama sekali, kecuali dulu waktu gapuranya tertabrak mobil PLN, memang sempat ada sedikit perbaikan akibat bekas tertabraknya.

“Selama kurang lebih 30 tahun tinggal disini, gapura itu ga pernah ada perbaikan serius, kecuali waktu gapuranya tertabrak mobil PLN. Tuh kelihatan, gambar logo pemerintah dan tulisannya aja udah pada miring begitu”. ucap H Nunun saat di wawancara Kontenjabar.com di lokasi gapura Senin 24 Januari 2017

Sebelumnya, Testimoni Kontenjabar.com dengan Danramil 1205 Rajapolah, Kap Arh A Jaelani belum lama ini, Ia mengungkapkan keprihatinan terkait kerusakan gapura tersebut yang cukup parah, Gapura itu kan seolah-olah muka atau ciri, bahwa Kec Rajapolah ini adalah wilayah Pusat Kerajinan tangan, seperti tulisan yang tertera di gapuranya “Selamat Datang Di Pusat Kerajinan Rajapolah” yan di belakangya tertulis “Selamat Jalan”. Harusnya, gapura itu di jaga dan di rawat dengan baik oleh pemerintah setempat maupun provonsi, jangan kaya ada pembiaran rusak parah seperti itu, kan disini ada birokrasi pemerintahan, setidaknya ada inisiatif untuk merawat ke, minimal huruf-huruf dan juga logo pemerintahnya jangan sampai pada miring begitu, apalagi besi-besinya sudah terlihat pada keropos, kalo ambruk kan bisa membahayakan pengendara kendaraan yang melintas, itu berbahaya sekali, masa tidak ada anggaran yang jelas yang bias di pakai pemeliharaan atau perbaikan gapura yang rusak parah itu. tegas lelaki gagah berpangkat Kapten itu

Tidak hanya itu, Kerusakan dan ketidak layakan gapura tersebut bahkan mengundang inisiatif lima kepala desa di Kecamatan Rajapolah untuk mendorong percepatan perbaikannya.

“Kerusakan gapura itu memang sangat memprihatinkan sekali, apalagi dengan besi-besinya yang sudah pada keropos otomatis bisa membahayakan sekali, karna gapuranya brada di jalur Jalan Nasional, kalau roboh kan bisa berakibat mencelakakan kendaraan yang melintas. Makanya, kelima Kades di Kec Rajapolah ini sempat melakukan tiga kali diskusi khusus dengan pihak kecamatan dari tahun 2014 lalu, cuma, entah apa dan kenapa, hingga kini gapura itu masih rusak seperti itu. ujar Seniman Sunda Ujang Hartono, Kades Tanjungpura di kediamannya Senin 24 Januari 2017. (Deni)

Adanya permintaan hak jawab, sehingga berita ini sedikit di perbaharui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *