Jalan Rusak & Bencana Longsor Tak Kunjung Ada Solusi, Mujib; Kemana Pemkab Tasikmalaya 

oleh

KAB TASIKMALAYA|Jalan Parungkadong – gorowong – singkup merupakan jalur utama penyambung dua desa antara desa barumekar dan sirnajaya yang berada di wilayah pemerintahan kab Tasikmalaya.

Ironisnya, Hampir 15 tahun sudah jalan ini belum juga diperbaiki oleh pemerintah kabupaten Tasikmalaya, ditambah dengan kejadian longsor yang terjadi di daerah kami yang bertepatan di kec. parungponteng, desa barumekar, kp.singkup yang menyebabkan 4 rumah rusak berat dan akses jalan tertutup total, sehingga aktivitas masyarakat menjadi terhambat, Ungkap Mujib Rahman wahid Advokasi PMII Kab Tasikmalaya, Minggu (06/08/2023).

BACA JUGA; Jawaban Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya Terkait Kasus 167 Disorot Aktivis INUTAS

Namun, sampai saat ini belum juga ada perhatian dari pemerintah. Pemerintah seolah – olah menutup mata dengan kejadian longsor yang terjadi di daerah kami, hampir satu bulan sudah kejadian longsor berlalu namun belum ada tanggapan khusus dari pemerintah kabupaten Tasikmalaya, dan kurang sigapnya dari pihak kecamatan dan desa itu sendiri dalam menanggapi kejadian ini, Geram Mujib.

“Lalu, kepada siapa kita harus berharap? Kemana pemerintah kabupaten Tasikmalaya bupati , DPRD, BPBD, PUPR, Atau Dinas sosial,,?” Ujarnya.

BACA JUGA; Warga Dua Kecamatan di Tasikmalaya Geruduk Kantor Bupati

Menurut Mujib, Kabupaten Tasik termasuk daerah rawan bencana di Jawa barat, namun pemerintah kabupaten Tasikmalaya sendiri tidak memiliki sarana prasarana yang memadai untuk menanggulangi setiap bencana yang terjadi di kabupaten Tasikmalaya.

BACA JUGA; Tuntut Janji Bupati, PPDI Kab Tasikmalaya Geruduk Lakukan Aksi Damai

Contohnya di daerah kami, Ketika kami meminta bantuan kepada pemerintah justru kami malah seperti bola ping pong, ketika pemerintah seharusnya memberi solusi namun tak kunjung ada perbaikan sama sekali, Kami hanya mengandalkan tenaga melaksanakan gotong royong untuk memperbaiki akses jalan kami yang tertutup tanah akibat bencana longsor, Lantang Mujib Rahman Wahid.

(Jajang/Janur)