SAMPANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah yang akrab disebut Tellasen Kurban oleh kebanyakan orang Madura, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) melalui Dinas Pertanian (Dispertan) setempat, akan berupaya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban salah satunya hewan sapi. Pemeriksaan yang nantinya akan dilakukan tanpa memungut biaya tersebut, yakni untuk menghindari kondisi ketidak sehatan hewan kurban.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Sampang, Suyono mengatakan, menjelang Hari Raya Idul Adha nanti, pihak Kami telah mengagendakan akan melakukan pemeriksaan sapi kurban di dua tempat, yang di antaranya Pasar Hewan Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Sampang, itu nanti ya dimulai pada 9 Juli 2020.
“Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sapi kurban nya nanti, akan ada dua petugas yang diturunkan ke masing-masing pasar tersebut. Yang pasti dari dua petugas itu salah satunya adalah dokter hewan.” Ungkap Suyono, saat dikunjungi Kontenindonesia.com di ruang kerjanya. Senin, 06/07/2020.
Karena, dikatakan Suyono, keriteria sapi sehat tidak dapat dilihat atau disimpulkan dari ketidak cacatnya sapi, melainkan masih banyak ciri-ciri lain yang harus dicermati oleh masyarakat guna memastikan kesehatannya. Makanya, hal ini merupakan bentuk monitoring kesehatan hewan kurban, karena secara Saya pribadi maupun dinas, tidak menginginkan masyarakat Sampang salah milih dalam membeli sapi kurban.
“Karena Kebanyakan masyarakat tahu keriteria sapi yang sehat itu terletak pada bulunya gemerlap dan tidurnya saja, padahal kondisi hidung sapi yang tidak meler, mata cerah, usia sapi dan gigi sapi yang pernah lepas atau tidak itu juga berpengaruh besar pada kesehatan sapinya.” kata Suyono.
Jadi, Suyono berujar, bagi masyarakat yang ingin mengecek kesehatan sapinya, silahkan langsung saja datangi petugas yang ada di lapangan tanpa membawa persyaratan, serta proses pemeriksaannya tanpa dipungut biaya alias gratis. Sebab memilih sapi dalam kondisi sehat menjadi syarat penting untuk dijadika hewan kurban.
“Karena jika sapi akan di jadikan kurban, kondisi sapinya harus benar-benar sehat dan sesuai dengan anjuran hukum Syariat Islam, dan juga kodisi sapinya harus benar-benar tidak ada kelainan atau cacat,” jelasnya.
Penulis : Tihori
Editor : Deni
