KUNINGAN – Kompleks perkantoran Setda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Jumat 30 Desember 2016 kemarin, dihebohkan dengan kegaduhan yang dilakukan seorang oknum PNS yang juga dikenal sebagai pimpinan salah satu Ormas berisinial MS yang mendatangi ruang kerja Bupati Acep Purnama.
Berdasarkan informasi, peristiwa menghebohkan tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB atau tak lama setelah bubar apel pagi. MS dengan wajah merah padam penuh emosi mendatangi ruang Kepala bagian Umum Setda Kuningan, Uu Kusmana. MS meminta untuk segera dipertemukan dengan Bupati Kuningan, Acep Purnama untuk membicarakan rencana mutasi pejabat yang akan dilaksanakan Sabtu, 31 Desember 2016 tadi.
“MS mendatangi Kabag Umum diruangannya meminta dipertemukan dengan Bupati. MS yang berbicara dengan nada tinggi tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau daging dan meletakkannya diatas meja Kabag Umum,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Melihat hal tersebut, Kabag kemudian berusaha meredam emosi dan meminta MS duduk tenang. Kabag pun kemudian keluar dan menyampaikan perihal kedatangan MS tersebut langsung kepada Bupati yang saat itu berada dirumah dinasnya, yang kebetulan lokasinya bersebelahan dengan Kantor Setda.
“Rupanya Bupati mengizinkan MS untuk menemuinya di ruang kerja pribadinya. Namun saat MS akan meninggalkan ruang Kabag Umum untuk menemui Bupati, Uu melihat MS memasukkan kembali pisau daging yang tergeletak di meja tersebut ke tasnya. Melihat hal tersebut, Uu pun meminta MS untuk meninggalkan pisaunya dengan alasan menjaga etika dan sopan santun jika bertemu dengan bupati. Ucapan Uu tersebut pun dituruti MS,” imbuhnya.
Rupanya, kabar MS yang mendatangi ke kompleks Setda Kuningan dengan berbicara kasar sambil membawa pisau tersebut diketahui pihak kepolisian. Tak lama kemudian, Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Kuningan bersama anggotanya tiba di tempat kejadian dan langsung menggiring MS yang baru keluar dari ruangan bupati ke Mapolres Kuningan untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Ujang Saputra membenarkan insiden tersebut dan telah melakukan pemeriksaan terhadap MS. Dari hasil pemeriksaan yang berlangsung selama hampir empat jam, kata Ujang, MS mengakui perbuatannya tersebut karena khilaf dan menyatakan menyesal.
“MS pun sudah meminta maaf kepada bupati dan sudah ada pernyataan resmi dari Pak Acep untuk tidak memperpanjang masalah ini. Oleh karena itu, setelah proses pemeriksaan selesai sekitar pukul 14.00 WIB, MS pun kami lepas kembali,” kata Ujang.
Diduga MS nekat melakukan tindakan tersebut karena merasa kecewa dengan bocoran rencana mutasi pegawai di lingkungan Pemkab Kuningan yang akan digelar hari Sabtu ini tidak mengangkat dirinya pada posisi lebih tinggi. Konon, kedatangannya menemui bupati tersebut untuk menunjukkan kekecewannya sekaligus menyampaikan rencana mengundurkan diri sebagai PNS. (Sumber Radar)
Editor : Hens Pradhana