Kondisi Rumah Janda Anak 3 Di Tasikmalaya Sangat Memprihatinkan

oleh
Kondisi atap rumah milik Ida Rosida (53), di Kampung Margamulya, RT 01/06, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, yang terlihat memprihatinkan. KONTEN INDONESIA / TP

KOTA TASIKMALAYA- Keadaan rumah milik seorang janda beranak 3, yakni Ida Rosida (53), yang terletak di Kampung Margamulya, RT 01/06, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), terlihat sangat mempehatinkan.

Selain rumah tersebut terlihat sangat kumuh dan seperti tidak layak huni di karenakan banyaknya kerusakan, rumah janda tersebut sering bocor di saat musim hujan hingga ruangannya tergenang air, sehingga perlu ada perhatian serius dan bantuan dari pihak pemerintah melalui dinas terkait.

Ida Rosida pemilik rumah tersebut mengatakan, rumah saya ini rusak parah sudah cukup lama apalagi di tambah saat musim hujan seperti sekarang ini, karena rumahnya sudah banyak yang bocor, sehingga air hujannya sampai membanjiri semua ruangan dalam rumah. Bahkan ketika musim hujan, anak-anak saya harus numpang tidur di rumah bibinya, karena kasur semuanya basah oleh bocoran air hujan.

“Dengan kondisi ekonomi saya yang seperti ini, jangankan untuk memperbaiki rumah. Untuk makan sehari-hari juga terkadang saya tidak punya uang. Suami saya tidak tahu kemana dia pergi sudah 8 tahun yang lalu meninggalkan kami, dan saya kerja hanya jadi pembantu, penghasilannya cuma bisa buat makan saja.” Papar Ida, saat di sambangi di kediaman rumahnya, Sabtu, 30 September 2017.

Penghasilan saya di katakan Ida, hanya cukup buat makan sehari-hari saja, itu juga kadang-kadang tidak cukup. Namanya juga kerja jadi seorang pembantu penghasilan tidak seberapa, boro-boro buat memperbaiki rumah, buat makan juga susah. Bantuan dari pemerintah seperti BLT, PKH dan lainnya, saya tidak pernah kebagian (tidak keberi), untuk itu saya berharap pada pemerintah (Bapak Walikota) maupun kepada dinas terkait, agar mau membantu memperhatikan dan meringankan beban hidup saya.

“Boro-boro kangge ngaleresken bumi, kanggo eumam sahari-hari oge sesah kadang aya kadang henteu.” Kata Ida.***

 

 

Sumber : Tasik Progresif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *