Diajak Satu Mobil Oleh Presiden RI Joko Widodo, Uu Ruzhanul Ulum Kaget

oleh
Presiden RI, Joko Widodo (kanan), saat satu mobil di perjalanan dengan Uu Ruzhanul Ulum, yang merupakan calon Wakil Gubernur Jawa Barat (kiri), dari Ciamis-Bandung menggunakan kendaraan (mobil) berplat merah INDONESIA 1, seusai acara di wilayah Ciamis, Jawa Barat (Jabar). KONTEN INDONESIA / Foto Istimewa

KAB TASIKMALAYA – Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, mengaku sama sekali tidak menyangka bisa satu maobil dengan Presiden Joko Widodo ketika perjalanan dari Ciamis menuju Bandung.

Uu menceritakan, ikhwal satu mobil bersama dengan Presiden ketika acara di Ciamis. Tetapi, setelah selesai acara tiba-tiba saya didekati oleh Paspampres, mengatakan bahwa Presiden mengundang untuk duduk satu mobil.

’’Jujur saja saya kaget dan bangga bisa satu mobil sama Bapak Presiden, pokonya engga menyangka kok tiba-tiba pa Presiden menyuruh saya semobil,” jelas Uu, ketika di konfirmasi via sambungan telepon. Selasa, 16/01/2018.

Tanpa pikir panjang, di katakan Uu, saya langsung menerima tawaran istimewa tersebut. Sebab, sebagai kepala daerah sebetulnya sangat jarang diajak duduk satu mobil menggunakan fasilitas negara dengan kawalan super ketat Paspampres.

”Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah, bisa berbarengan (semobil) dengan Pak Jokowi, pakai mobil negara, pelat Indonesia 1. Baru kali ini seumur hidup saya,” katanya.

Uu mengaku, selama perjalanan sepanjang 30 kilometer itu, Pak Presiden selalu membuka kaca mobil untuk menyapa warga. Namun yang sangat hera bagi saya, sepanjang perjalanan banyak sekali masyarakat yang menyapa dengan menyebutnya Pak Jokowi, bukan Pak Presiden.

’’Ini merupakan bukti kedekatan Presiden Joko Widodo dengan masyarakat, saya sangat kagum dengan beliau,” ucap Uu.

Uu memaparkan, Selama perjalanan itu beliau menceritakan berbagai persoalan yang sedang di hadapi bangsa. Tetapi, konteksnya dalam obrolan santai.

Ketika ditanya langsung kepada Presiden mengenai kebiasaan membuka kaca mobil selama di perjalanan. Uu menirukan jawaban presiden, bahwa tidak perlu takut utnuk mengahadapi apapun.

’’Saya serahkan semuanya sama Allah. Allah tahu segalanya. Saya berserah diri,’’ ucap Uu, menirukan pernyataan Presiden.

Mendengar petuah itu, Uu langsung teringat akan pesan guru-gurunya di pesantren, tentang arti ke-Tauhid-an.

“Dalam hati, saya merasa ini kayak di Miftahul Huda, berbicara ke-Tauhid-an,” ujarnya.

Selain kepasrahan diri, saya juga diingatkan Pak Presiden akan pentingnya menjaga amanah sebagai seorang pemimpin. Jabatan yang diemban, dijalankan dengan baik, salah satunya dengan benar-benar mencintai rakyat.

”Saya juga dikasih petuah. Harus cinta rakyat. Kata beliau, rakyat itu butuh di perhatikan. Saya cinta rakyat, rakyat juga akan cinta. Pak Jokowi sayang ke rakyat,” ujar Uu.

Di akhir perjalanannya bersama Presiden, saya sempat nyeletuk memberanikan diri bertanya mengenai lampu depan mobilnya Pak Presiden yang sudah buram. Namun, Presiden menjawab dengan santai, bahwa mobil yang digunakannya adalah kendaraan bekas presiden sebelumnya.

’’Dari cerita tersebut saya semakin menyadari kalau Pak Jokowi itu orangnya sangat sederhana dan engga pernah neko neko,’’ ucap calon Wakil Gubernur Jabar, yang berpasangan dengan Ridawan Kamil itu.***

 

 

 

 

Sumber : Jabarekpres.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *