JAKARTA – Aksi terorisme dua kali ledakan diduga bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017, nyaris di pastikan menyasar aparat kepolisian.
Hal itu, di karenakan polisi yang berjaga di sana semuanya mengenakan seragam sehingga mudah di kenali oleh pelaku.
“Pelaku mengincar anggota. Sejauh ini ada seorang anggota Polri yang meninggal dan seorang lagi yang meninggal diduga pelakunya,” kata seorang penyidik Densus yang ada di lokasi Rabu 24 Mei 2017 malam.
Menurut sumber yang tak mau di sebutkan namanya itu, selain seorang anggota Polri yang tewas, dua anggota Polri lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, ada juga seorang penjaga toilet dan seorang sopir serta seorang mahasiswi yang ikut menjadi korban luka. Mereka semuanya kini tengah di rawat di RS Premier, Jatinegara.
Aksi terorisme itu sebenarnya tidak luput dari perkiraan polisi. Pada Selasa 23 Mei 2017 kemarin Mabes Polri mengatakan, pihaknya mewaspadai aksi terorisme di saat Bulan Ramadan. Beberapa kali pelaku teror memang beraksi di Bulan Suci Umat Islam.
Salah satunya, pada tahun 2016 lalu saat tiga orang berhasil di amankan Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror Mabes Polri, karena diduga merencanakan pengeboman di daerah Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Saat itu, Priyo Budi Purnomo alias PHP (34) di siapkan sebagai “Pengantin” atau pelaku bom bunuh diri pada 17 Ramadan 2016 lalu dengan sasaran anggota Polri.
“Teroris punya sasaran masing-masing. Di Indonesia seperti apa, di Timur Tengah seperti apa, di Eropa seperti apa. Dia punya alasan masing-masing. Di negara kita teroris masih menjadi ancaman cukup serius, ya kita waspada saja,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Selasa 23 Mei 2017 kemarin.***
(Deni)
BeritaSatu.com