JAKARTA – Terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga menteri dan Tiga pimpinan lembaga tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol, Atribut hingga Penghentian Kegiatan Front Pembela Islam (FPI), disikapi santai oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
HRS mengaku tidak mau ambil memusingkan ihwal keputusan pemerintah yang melarang keberadaan FPI di Indonesia.
“Enggak apa-apa, enggak apa-apa. Saya enggak pusing kok,” ungkap HRS melalui rekaman yang dikirimkan Sekretaris Umum FPI, Munarman, dikutip Pojoksatu melalui Jpnn, Sabtu 02/01/2021.
HRS menyebutkan, akan membentuk organisasi kemasyarakatan lain setelah keberadaan FPI dilarang. Nama organisasi itu, nantinya menyesuaikan dengan singkatan Front Pembela Islam sebelumnya yakni FPI.
“Besok saya bentuk lagi, Front Persatuan Islam. Singkatannya sama FPI. Dibubarin lagi, saya bikin lagi Front Persaudaraan Islam. Singkatannya sama juga FPI, yang mimpin dia-dia juga. Dibubarin lagi, enggak apa-apa. Saya ganti lagi jadi Front Penjaga Islam. Singkatannya sama, yang mimpin sama, kerjaannya sama,” ungkap HRS.
Habib Rizieq menegaskan, Front Pembela Islam yang disingkat FPI hanya sebuah nama organisasi. HRS juga lebih menekankan kepada perlunya umat memperjuangkan tujuan utama pembentukan Front Pembela Islam.
“Enggak, saya enggak pusing, karena FPI hanya organisasi. Alat juang, bukan tujuan. Tujuan kami adalah ridha Allah SWT. Ada FPI, enggak ada FPI, amar makruf nahi mungkar wajib diperjuangkan,” tutup HRS. ***
Reporter : Deni
Sumber : Pojoksatu
