TASIKMALAYA – Dari total 162 siswa siswi di Sekolah Luar Biasa Negri (SLBN) Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) ini, yang sudah di vaksin pada tahap 1 dan tahap 2 semuanya sekitar kurang lebih 90% atau totalnya yang belum di vaksin jika dihitung per siswa menurut database sekolah ini, sisanya adalah 16 orang siawa.
Demikian diungkapkan Endang Rubiandini S. Pd, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah (Kepsek) SLBN Jamanis tersebut, saat dikunjungi awak media Konten Indonesia diruang kerjanya, Senin 11/10/2021.
Endang Rubiandini berujar, program vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 terhadap 90% siswa SLBN Jamanis yang digelar bertahap di sekolah ini beberapa waktu lalu, itu merupakan hasil adanya kerjasama antara pihak SLBN Jamanis dengan pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat, sehingga bisa terlaksana hingga 90% siswa menjalani vaksinasi.
“Vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 pada 90% siswa itu, itu adalah hasil kerjasama dengan pihak Puskesmas Jamanis setempat. Sehingga alhamdulilah bisa terlaksana dengan baik hingga 90% siswa menjalani vaksin. Kalo dihitung per siswa iya semuanya yang belum di vaksin tinggal 16 orang siswa.” jelas Endang Rubiandini.
Terkait resfon para orang tua siswa dikatakan Endang Rubiandini, semuanya sangat mendukung dengan adanya vaksinasi itu, bahkan orang tua siswa juga ada yang ikut di vaksin. Alhamdulilah hasil daripada sosialisasi vaksinasi yang kami jalankan sebelumnya hingga adanya permintaan izin vaksinasi ke para orang tua siswa, hingga vaksinasi nya mencapai 90% meski harapan dan keinginan kami bisa terlaksana 100%.
“Alhamdulillah resfon para orang tua siswa terkait vaksinasi waktu itu sangat mendukung, bahkan ada orang tua siswa juga yang ikut di vaksin. Jadi alhamdulilahnya hasil kerja keras sosialisasi vaksin yang kami jalankan juga adanya permintaan izin vaksinasi ke para orang tua siswa, vaksinasi nya mencapai 90% meskipunharapan dan keinginan kami sebenarnya bisa terlaksana 100%.” katanya.
Endang Rubiandini juga mengatakan, untuk sisanya yang belum di vaksin yang jumlahnya 16 orang siswa, itu cuma terkendala pada kesehatan siswanya waktu itu, sehingga termasuk kategori belum layak di vaksin, tapi mungkin bisa saja saat ini mereka itu sudah di vaksin. Bisa saja kan mereka ikut mejalani vaksinasi bersama orang tuanya pada program vaksinasi diluar sekolah, itu tidak menutup kemungkinan.
“Sisa 16 orang siswa yang belum di vaksin pada tahap 1 dan tahap 2 waktu itu, itu hanya terkendala kesehatan siswanya waktu itu, sehingga mereka dikategorikan belum layak di vaksin, tapi mungkin bisa saja saat ini mereka itu sudah di vaksin. Bisa saja mereka ikut mejalani vaksinasi bersama orang tuanya pada program vaksinasi diluar sekolah, itu kan tidak menutup kemungkinan juga ya. Hanya saja di pihak sekolah belum mengantongi data belum apa tidak nya di vaksin.” kata Endang.
Harapan kami dari pihak sekolah ditambahkan Endang, agar semuanya tetap sehat, karena vaksin itu salah satu upaya untuk sehat dan jauh dari wabah covid 19, meski sebenarnya masalah sehat atau tidak itu bukan karena vaksin tapi merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Himbauan kami agar tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes), karena kita sudah gelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Semoga semuanya tetap sehat karena vaksin itu salah satu upaya untuk sehat dan jauh dari wabah covid 19, meski sebenarnya masalah sehat atau tidak itu bukan karena vaksin tapi merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Himbauan kami agar semuanya tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes), masker selalu di pakai, cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer juga, karena kita sudah gelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).” tambahnya.
Reporter : Deden Handoko
Editor : Deni