JAKARTA – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), masinis PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero berhasil mengoperasikan Kereta Cepat Whoosh dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
Menurut VP Public Relations PT. KAI Persero, Anne Purba, hal tersebut membuktikan adanya keberhasilan transfer knowledge (pembagian ilmu) yang berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
“Para masinis Indonesia tersebut tidak lagi hanya mendampingi, tetapi sudah sepenuhnya mengoperasikan kereta cepat Whoosh pada kondisi perjalanan tanpa penumpang dengan didampingi oleh para pengajar,” ungkap Anne, dilansir dari laman KAI, Selasa 13/08/2024.
Menurut Anne, ini merupakan tonggak penting kemajuan dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Yang tentunya, sekaligus menjadi pembuktian akan kesiapan Indonesia dalam mengelola dan mengoperasikan teknologi kereta cepat secara mandiri.
“Momen ini merupakan kado spesial bagi Indonesia yang akan merayakan HUT ke-79 RI, di mana SDM Indonesia di bidang perkeretaapian berhasil melakukan kemajuan signifikan dalam pengembangan kemampuannya,” kata Anne.
Milestone (batu loncatan) ini dikatakan Anne, merupakan suatu bukti akan berjalannya proses alih pengetahuan dari tenaga profesional China kepada para Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia berjalan dengan baik dan lancar.
“Sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia yang diperbantukan dari KAI, kini sudah memasuki tahap 2 dari proses on job training. Pada tahap 1, masinis Whoosh Indonesia telah melakukan observasi proses kerja masinis profesional,” katanya.
Memasuki tahap 2 dikatakan Anne, masinis Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama dari Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
“Sebelum memasuki tahap 3 atau mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan, para masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan bahwa dirinya sudah mampu untuk menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat,” tambahnya.
Anne menambahkan, selain pencapaian para masinis Indonesia, kini 40 dari 78 petugas perawatan Kereta Cepat Whoosh juga telah mulai melakukan on job training tahap 3. Setelah sebelumnya melalui proses tahap 1 melakukan observasi dan tahap 2 membantu proses perawatan pada sarana Whoosh setiap harinya.
“Adapun tahap 3 pada on job training, proses perawatan yang dilakukan sudah mulai berjalan secara mandiri dengan adanya pengawasan,” tutupnya.
Sumber : Kompas.com
Editor : Deni