Pada Acara Hardiknas, Bupati Tasikmalaya Bahas Kinerja Pemerintah Berikut Revolusi 4.0

oleh
Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto S. Ip, saat menjadi Inpektur Upacara pada Hardiknas 2019,
Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto S. Ip, saat menjadi Inpektur Upacara pada Hardiknas 2019, yang berlangsung di Halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 02/05/2019. Foto : Tasikmalayakab.go.id

KAB TASIKMALAYA – Masa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo-Jusuf Kala selama empat tahun ini, lebih difokuskan pada arah pembangunan infrastruktur atau prasarana. Di samping pembangunan infrastruktur, pemerintah juga memulai pembangunan-pembangunan yang ada di pinggiran.

Demikian diungkapkan Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto, di podium pasca bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019, yang digelar di Halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 02/05/2019.

Ade Sugianto juga mengatakan, Pemerintah juga telah memberi perhatian sangat khusus bagi dunia pendidikan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal.

“Dalam rangka menerjemahkan kebijakan infrastruktur tersebut di sektor pendidikan, Pemerintah telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Bahkan, Pemerintah memberi perhatian khusus pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas negara, seperti anak-anak keturunan Indonesia yang berada Di Sabah dan Sarawak Malaysia,” katanya.

Saat ini, Ade Sugianto berujar, kinerja Pemerintah lebih difokuskan pada bidang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden RI dalam banyak kesempatannya, perhatian Pemerintah saat ini mulai bergeser dari bidang pembangunan infrastruktur ke pembangunan Sumber Daya Manusia, disini kekuatan sektor pendidikan dan kebudayaan menemukan urgensinya. Terkait itulah Hardiknas tahun 2019 ini bertema Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.” Ujar Ade.

Tema itu menurutnya, mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang sarat nilai dan pengalaman kebudayaan, guna membingkai hadirnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.

“Dua komponen penting dalam pembangunan SDM, yakni pendidikan karakter dan keterampilan serta kecakapan. Dalam perspektif Pemerintah, pembangunan SDM menekankan dua penguat, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pendidikan karakter, dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur. Sementara ikhtiar, membekali keterampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan. Tentunya, semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah,” katanya.

Ade menambahkan, dalam rangka menghadapi era Revolusi 4.0, para peserta didik ditekankan untuk mempunyai karakter dan jati diri bangsa dalam kerangka global. Karena peradaban dunia berkembang dengan deret ukur yang secepat, sementara dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung.

“Hadirnya Revolusi 4.0 telah mempengaruhi cara hidup kita, dari mulai bekerja hingga belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir dan perilaku hingga karakter para peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat,” pungkasnya.

Sumber : Tasikmalayakab.go.id
Editor    : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *