KAB TASIKMALAYA – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 55 yang digelar sejumlah Mahasiswa dari Universitas Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya di wilayah Desa Margahayu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, disambut hangat oleh Pemerintah Desa di Gedung Olah Raga (GOR) Desa tersebut. Selasa, 29/01/2019.
Jeri Guniwa, salah seorang Mahasiswa tersebut mengatakan, alhamdulillah program KKN kami dari Unsil di Desa Margahayu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, diterima dengan baik oleh seluruh jajaran Pemerintah Desanya.
“KKN ini di ikuti para mahasiswa dari Unsil angkatan 2019, yakni 11 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Dalam KKN ini, kami membawa 3 program hasil dari bangku kuliah, untuk diterapkan dalam memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Yakni Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi, Seni dan Budaya. Melatih dan Mengembangkan Soft Skill dan Karakter Mahasiswa, dan juga Melatih Siswa untuk Memahami Kondisi Masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan.” Kata Jeri, saat di wawancara Kontenindonesia.com di lokasi GOR Desa Margahayu.
Sehingga, dikatakan Jeri, nantinya para mahasiswa bisa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat. Maka dari itu, kita akan sosialisasikan tentang Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (Germas),yakni bidang kesehatan dan kebersihan, yang simulasinya berupa pengolahan sampah yang sasaran nantinya yaitu terhadap masyarakat dan siswa Sekolah Dasar di desa Margahayu ini.
“Kebetulan Saya dan teman-teman ditempatkan di Desa Margahayu ini, kita akan sosialisasikan tentang menjaga kesehatan dan kebersihan atau di sebut Germas. Simulasi programnya dengan pengolahan sampah. Sasaran kita pada masyarakat dan siswa sekolah.” Katanya.
Jeri menambahkan, pelaksanaan program kerja KKN nya dari tanggal 19 Januari – 07 Februari 2019. Selain itu, ada juga program Sekolah Siap Siaga Bencana (SSSB), yang di dalamnya berisi tentang mengantisipasi dan menghindari terjadinya bencana alam.
“Perlu kita ketahui, bahwa setiap terjadi bencana alam gempa, hampir semuanya merasa panik. Insya Allah dengan adanya simulasi SSSB ini, dapat menjadikan anak-anak itu tidak panik serta dapat menghindari bahaya bencana alamnya. Seperti halnya gempa, sasarannya yaitu siswa sekolah dasar.” Ungkap Jeri.
Selain program-program tersebut, dikatakan Jeri, ada juga program yang lainnya, seperti program Laskar Anak Cinta Kesehatan (Lack), berupa penyuluhan pola hidup bersih kepada anak-anak melalui kegiatan mandiri cuci Kakus, yang kegiatannya berupa cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar. Nah kalau itu sasarannya sekolah dasar yang ada di Desa Margalaksana.
“Ada juga dilanjutkan ke program pendukung dan tambahan, yang diantaranya program pengajian-pengajian harian di setiap dusun di Desa Margahayu. Kami juga akan ikut serta dalam mengajar anak-anak di dusun tersebut. Ada banyak juga program lainnya nanti.” Terangnya.
Penulis : Ariyanto Prasetyo
Editor : Deni