“Sesuai tagline Kementerian BUMN ‘Menggerakkan Ketahanan Energi, Indonesia Maju, digitalisasi menjadi langkah besar kami dalam manajemen energi primer.
Kini, kami bisa melakukan monitoring secara real time seluruh prosesnya sehingga jika terdapat kendala bisa langsung dimitigasi,” ungkap Darmawan.
Darmawan melanjutkan, digitalisasi sistem tersebut berdampak positif dengan hari operasional (HOP) pembangkit PLN yang kini berada di atas 20 hari.
Selain itu, dengan pengendalian satu pintu digital maka akurasi data kebutuhan energi primer dan manajemen kontrak jangka panjang menjadi lebih baik.