KOTA TASIKMALAYA – Sosialisasi dalam rangka menurunkan angka kematian Bayi dan Balita melalui program Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), digelar para kader posyandu diruangan aula KUA Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Ciberem, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kamis, 20/09/2018.
Drg. Titin Hajari, salah seorang pembina Kader Posyandu Kelurahan Kota Baru tersebut mengatakan, dengan digelarnya acara sosialisasi terkait pencegahan angka kematian Bayi dan Balita ini, semoga pada saat nanti di tahun 2030, bisa mengakhiri angka kematian Bayi dan Balita yang minimalnya dapat dicegah. Karena, hingga saat ini diseluruh negara tengah berusaha menurunkan angka kematian tersebut.
“Berdasarkan RPJMN 2015-2019, Presentasi penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu dari tahun 2013, targetnya pada tahun 2019 nanti agar bisa menurun 40%.” kata Titin, saat diwawancara Kontenindonesia.com disela-sela acara tersebut.
Oleh karena itu, dikatakan Titin, terkait Kriteria mencapai komitmen global, yakni 1.Eradikasi Polio. (Tidak ditemukannya virus polio selama 3 tahun berturut-turut dengan surveilan AFP). 2.Eliminasi Campak. (Tidak ditemukan wilayah endemis campak selama lebih dari 12 bulan, dengan pelaksanaan surveilans campak adekuat. Pengendalian Rubella tahun 2020).
“Sesuai dasar hukum pemberian imunisasi seperti yang tertuang dalam UU No 36 Tahun 2009, yakni setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosialnya. Dan juga, setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Serta pihak pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap pada setiap bayi dan anak.” katanya.
Reporter : Ariyanto Prasetyo
Editor : Deni