Normalisasi Selokan, Desa Tanjungmekar Jadi Penerima Manfaat Anggaran Disnaker

oleh
Perangkat Desa Tanjung mekar bernama Indri Hendriyani, saat mengecek berlangsungnya pekerjaan selokan. Foto: Deni

KAB TASIKMALAYA – Proyek pekerjaan normalisasi saluran air (selokan) yang merupakan program padat karya dari Dinas Ketenaga Kerjaan (Disnaker) Kabupaten Tasikmalaya, berlangsung di Desa Tanjungmekar, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Senin 21/10/2024.

Program yang mempunyai moto “Lebih banyak menggunakan tenaga manusia dibanding tenaga mesin”, yang biayanya berasal dari Disnaker melalui penerima manfaat Desa Tanjungmekar tersebut, berlangsung di sepanjang 230 meter selokan Kampung Muhara, Desa Tanjungmekar.

Sesuai tujuan utamanya dari program padat karya yakni “Membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap” itu, tampak melibatkan kurang lebih 17 orang warga masyarakat sekitar.

“Pekerjaan padat karya ngeruk selokan, pekerjaan dari dinas mana saya engga tau. Panjang pekerjaannya 230 meter, iya ditembok pinggir-pinggir selokan yang rusak dan bocor nya, ini harus selesai 8 hari. Anggarannya cuma 50 juta,” ungkap Kepala Dusun, Acep Gunawan, saat ditanya dislokasi.

Selain itu, Kepala Desa Tanjungmekar, Ade Lukmanul Hakim Amd juga mengatakan, pekerjaan itu program padat karya dari Disnaker, yang perihal pembayaran para pekerja dan lain-lainya juga langsung oleh pihak Disnaker sendiri.

“Iya itu pekerjaan dari Disnaker program padat karya. Kami pihak desa hanya sebagai penerima manfaat saja. Pekerjaannya melibatkan Bu Indri dan Punduh Muhara. Pembayaran HOK dan lainnya oleh Disnaker,” kata Ade, saat dikunjungi Konten Indonesia diruang kerjanya. Senin 21/10/2024.

Harapan kami dikatakan Ade, semoga setelah selesai dan rapih hasil pengerjaannya, selokan saluran air itu bisa lebih bermanfaat bagi semuanya. Untuk para petani, yang punya kolam ikan supaya air nya normal.

“Setelah rapih hasil pekerjaannya, semoga menjadi manfaat lebih bagi seluruh masyarakat. Kan ada petani, pemilik kolam ikan intinya yang butuh air dari saluran itu. Normalisasi antisipasi banjir juga itu,” tutupnya.

Reporter: Deni