KAB BOGOR – Pembangunan saluran air (Drainase) di sepanjang jalan trotoar Lingkar Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, dikeluhkan sejumlah warga dan pengguna jalan.
Pasalnya, pengerjaan yang di garap oleh CV. Damai Bersama yang menggunakan uang rakyat sebesar Rp.1,6 miliar lebih itu, pengerjaan pembangunannya terkesan asal-asalan dan tidak sesuai spek.
“Kontraktor yang mengerjakannya sangat lambat, mungkin pelaksananya proyeknya kurang punya modal. Sebab sudah beberapa minggu hasil kerjanya belum nambah-nambah juga, terus kerjanya juga saya lihat hanya tambal sulam saja, bekas matrial yang dulu tidak diganti, malah dipakai kembali,” ungkap Entis, salah seorang warga Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol tersebut kepada wartawan, Selasa, 31 Oktober 2017.
Menurut Entis, hasil dari pengerjaan CV. Damai Bersama tersebut, masyarakat awam saja bisa menilainya, kontraktor ini serius atau tidak dalam bekerja. Selain itu, kami meminta kepada pengawasnya agar bekerja dengan benar dan sesuai dengan tupoksinya sebagai Kontrol Line wilayahnya.
“Selain lambat dalam pengerjaan, penumpukan matrial yang semrawut juga mengganggu para pengguna jalan yang melintas. Terus kalau kita liat dibeberapa titik saluran air yang sedang dibangun, bagian bawahnya tidak dipasang beton jadi. Bahkan kalau turun hujan, airnya masih tergenang dan meluber keluar hingga menggenangi sebagian jalan,” katanya.
Seharusnya dikatakan Entis, pihak kontraktor harus bekerja dengan benar dan mengikuti RAB yang sudah menjadi panduan bagi pelaksana proyek. Apalagi menggunakan uang rakyat sebesar itu untuk pembangunannya.
“Hal ini juga bentuk pembelajaran bagi Pemkab Bogor, jangan sanpai asal-asalan milih kontraktor, pilih kontraktor yang berpengalaman, pilih juga kontraktor yang benar-benar mendukung pembangunan insfrastruktur di Bogor Timur, bukan malah tambah menghancurkan. Kalau perlu di bakck list saja kontarktor-kontraktor yang nakal,” tandasnya.
Terpisah, H. Holil, Kepala Desa Sukamaju mengungkapkan, terkait adanya keluhan tersebut dari sejumlah warga, kami akan segera berkordinasi dengan pihak kontraktor, agar mereka bisa bekerja dengan benar.
“Secepatnya saya akan berkordinasi dengan pihak CV. Damai Bersama selaku kontraktor pengerjaan saluran air disepanjang jalan raya Jonggol. Kalau pengerjaannya tidak benar, maka saya dengan warga akan memberikan teguran, serta akan lebih ketat mengawasinya. Karena kalau dibiarkan akan merugikan warga Jonggol ke depannya,” kata Holil.
Seharusnya, pihak PT. Rancang Buana Persada melakukan tupoksinya sebagai mana mestinya selaku konsultan pengawas. Namun, pihak konsultan tersebut seolah tutup mata atas dugaan proyek drainase di jonggol menggunakan bahan bekas yang diduga tidak sesuai RAB.
Hingga berita ini diturunkan, kepala UPT PUPR wilayah Jonggol saat hendak dikonfirmasi sedang tidak ada di kantornya.
(Ibra Hermawan)
Kontenindonesia.com