PARIGI MOUTONG, – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Parigi Moutong siap kampanyekan tiga Aplikasi Inovasi Teknologi Pendukung Percepatan Pencegahan Stunting yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia kepada pengguna. Ketiga Aplikasi itu adalah Elektronik Pencataan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Aplikasi Elektronik Human Development Workers (e hdw), dan Aplikasi Anak Sehat (AnakSehat).
Masing masing Aplikasi mempunyai tujuan, manfaat, pengelola dan pengguna serta fitur fitur menarik lainnya yang dapat di donlowad melalui Handphone Android atau Gatget di Google Play Store.
Aplikasi e-PPGBM dibuat bertujuan untuk memperoleh informasi status gizi individu baik balita maupun ibu hamil secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan gizi. Manfaatnya adalah untuk memperoleh data sasaran individu, mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat, mengetahui secara cepat balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan tindakan, mengetahui pertumbuhan balita dan memantau pemberian makanan tambahan. Sedangkan fitur fitur didalamnya adalah identitas sasaran individu, pengukuran yang meliputi penimbangan, tinggi badan dan lingkar lengan atas (LiLA), status gizi balita by name by address hasil pemantauan bulanan dari seluruh posyandu di Puskesmas di Indonesia. Dashboard peta dan diagram yang menggambarkan kondisi status gizi per Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi, kinerja gizi (Vitamin A, Pemberian Makanan Tambahan, Tablet Tambah Darah, Masalah Gizi), dan perilaku masyarakat (Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif, Kartu Menuju Sehat dan Penimbangan balita). Pengguna adalah petugas pengelola gizi puskesmas, Dinkes, Lintas Sektor, Swasta, Organisasi Profesi dan Stakeholder lainnya.
Aplikasi e- hdw Pertama, bertujuan sebagai alat kerja bagi KPM dalam mendukung percepatan Stunting di Desa melalui penyediaan data sasaran rumah tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan 5 Paket Layanan Pencegahan Stunting. Kedua, bertujuan sebagai alat pemantau konvergensi kegiatan pencegahan Stunting di Desa yang bersumber dari Dana Desa yang didesain terhubung dengan Aplikasi OMSPAN (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara) Scorecards Konvergensi Desa dari Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Pembendaharaan (Dit. SITP), Ditjen Perbendaharaan (DPJb) Kementerian Keuangan RI. Sedangkan fitur fitur didalamnya adalah Profil Desa (Ketersediaan Air Minum dan Akses Sanitasi), data Posyandu, Polindes dan PAUD, data keluarga sasaran 1.000 HPK per Posyandu ibu hamil dan anak 0-23 bulan, data sasaran PAUD pada kelompok usia 2-6 tahun, hasil pengukuran tikar pertumbuhan (Deteksi Dini Stunting), kelengkapan Konvergensi paket layanan pencegahan Stunting, tingkat konvergensi desa (Sasaran 1.000 HPK, ibu hamil dan anak 0-23 bulan, menerima paket layanan pencegahan Stunting). Pengguna adalah Kader pembangunan manusia (KPM)/Human Development Workers (HDW).
Aplikasi AnakSehat bertujuan sebagai alat edukasi tentang Stunting dan pencegahannya kepada remaja putri dan keluarga 1.000 HPK. Pengembangan aplikasi ini sebagai salah satu pendekatan kampanye edukasi Stunting “Generasi Bersih Sehat” (GenBest). Fitur fitur yang ditampilkan dalah Fitur Cek Kehamilan sebagai menu simulasi untuk memantau kesehatan kehamilan ibu berdasarkan data data yang dimasukan dalam menu. Jika ada indikasi kurang baik dianjurkan konsultasi dengan tenaga kesehatan. Selanjutnya fitur pantau anak, sebagai alat simulasi pemantau kondisi balita. Jika ada indikasi kurang baik, dianjurkan pula konsultasi dengan tenaga kesehatan. Menu Games, ditunjukan untuk memberikan informasi terkait Stunting dengan cara yang menyenangkan. Gamnes terdiri dari Puzzle, tebak kartu dan memilih makanan sehat. Aplikasi ini juga memuat berbagai artikel, infografis, vidio dan pedoman seputar pola hidup bersih dan sehat untuk kesehatan remaja putri dan keluarga 1.000 HPK serta asupan gizi baik untuk mencegah Stunting.Pengguna Aplikasi ini adalah Remaja Putri dan Keluarga 1000HPK.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Riskiana Sukandi Putra mengatakan, dalam penanganan penurunan Stunting harus melibatkan berbagai sektor salah satunya Dinas Kominfo di Kabupaten/Kota.
Kata ia, Kominfo bisa memberikan komunikasi aktif melalui kampanye dan penyebaran informasi secara luas tentang Stunting. Menurutnya, pencegahan Stunting harus dimulai dari keluarga kecil dengan pendekatan komunikasi perubahan perilaku.
Sambungnya, jika ada lokus Stunting yang tinggi dengan permasalah yang berbeda beda seperti ada di Desa yang mempunyai akses Air bersih, sementara Desa lain tidak ada ketersediaan akses air bersih, maka perlu dilakukan diagnosis dan analisis permasalahan.
“Dengan Teknologi yang ada, maka sasaran strategi dicapai harus kerjasama dengan mitra lain berbasis data yang dimiliki, Dengan catatan implementasi jangan banyak membuat tekanan harus gini harus gitu, tetapi kuatkanlah dalam komunikasi dan informasi untuk mendeteksi perubahan perilaku dikeluarga,”Ujar Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes RI saat menutup secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Perubahan Perilaku (Behavioral Change Communication) Untuk Percepatan Pencegahan Stunting yang diselenggarakan oleh Sekretariat Wakil Presiden RI dan didukung oleh Tim Percepatan Pencegahan Aanak Kerdil (Stunting) TP2AK dan Kementrian Kesehatan RI, dari tanggal 29 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 1 November 2019, bertempat di Hotel Gammara Makassar Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut ddikuti oleh 13 Dinas Kesehatan Provinsi, dan 37 Kabupaten Kota se Indonesia terdiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Sabtu (2/11/19).
Kabupaten Parigi Moutong diikuti oleh Tim Stunting Kabupaten terdiri dari, Dinas Kesehatan sebanyak 3 orang yaitu Kepala Seksi Promosi Kesehatan Gede Budiasa, SKM, MAP, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Yulianti SKM, dan Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Iswadi SKM MKES. Bappeda diwakili Kepala Seksi Sosial Budaya Irdan SKM MPH, DPMD diwakili Harry Setiawan Kepala Sub Bagian Program, Disdikbud diwakili Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat Nurlina dan Diskominfo diwakili Plt. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Rislan S,Sos.
Penulis : Ris
Editor : Irwan