BANDUNG BARAT – Akibat adanya keterbatasan anggaran, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) memutuskan untuk menunda pembangunan gedung DPRD.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat, Pither Tjuandys mengatakan, pembangunan gedung dewan terhenti karena Pemkab tidak memiliki anggran untuk melanjutkan pembangunannya. Sehingga, tidak ada kaitannya dengan isu politik saat ini.
“Jadi, itu murni lantaran keterbatasan anggaran serta lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan bagi masyarakat,” jelas Pither, ketika di hubungi 08 Juni 2017 kemarin.
Dirinya mengakui, isu tak sedap sempat berhembus bahwa pembangunan gedung di tunda karena adanya isu politik. Namun, sebetulnya isu tersebut tidak benar adanya.
Pither menilai, selain keterbatasan anggaran, penundaan ini lebih memperhatikan urusan prioritas dalam pembangunan. Sehingga, alokasi anggaran harus di gunakan dulu untuk kebutuhan pembangunan Infrastruktur.
“Itu yang jadi prioritas kami, memperbaiki jalan bagi kepentingan masyarakat dulu. Lihat saja jalan antar desa banyak yang rusak. Buat apa kami membangun gedung dewan yang mewah dengan ratusan miliar, sementara infrastruktur jalan bagi masyarakat belum nyaman,” ucap dia.
Pither memastikan, penundaan gedung DPRD di lakukan tidak akan memakan waktu lama. Bahkan, akhir 2017 ini sudah mulai di lanjutkan pembangunannya melalui anggaran perubahan dan anggaran murni 2018.
Selain itu, dengan adanya rotasi pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru, di harapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat lebih baik dalam bekerja. Khususnya pada pengerjaan proyek Infrastruktur.
“Jangan sampai seperti pengerjaan proyek Purabaya-Jati Saguling. Sudah dua tahun tidak beres-beres dan harus di lanjutkan di 2017 ini. Komisi III terus menyoroti proyek tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Bandung Barat, Anugrah sempat mengatakan, penundaan terhadap pembangunan gedung DPRD lantaran tidak mendapatkan persetujuan anggota dewan dengan alasan keuangan belum mencukupi.***
(Deni)
Jabar Ekspres