BANJAR – Permasalahan perempuan dan anak di Kota Banjar juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya, masih sedikit sekali organisasi perempuan yang fokus pada advokasi. Hal demikian menjadi tekad para pejuang fatayat Nu kota Banjar dalam membina para muslimah dan anak-anak khususnya untuk berkehidupan lebih baik.
Fatayat Nu kota Banjar berharap, proses kaderisasi Fatayat NU Kota Banjar terus berjalan. Selain itu, badan otonom NU yang ada di Banjar semakin solid dalam membangun Kota Banjar ke arah yang lebih baik, maka peran serta masyarakat dan para alim ulama sangat diperlukan. Saat ini Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU berjumlah kurang lebih 25 Pengurus Cabang
Hj. Avivati Zahriyah, Ketua Fatayat NU Kota Banjar, mengatakan dengan sangat semangat untuk menjalankan amanat organisasi sesuai harapan dari PW maupun PP Fatayat NU. Sedangkan dalam kepengurusan barunya, ia bersama pengurus lain akan membuat program kerja sesuai dengan kebutuhan internal maupun kondisi lokal Kota Banjar dengan lebih baik dari tahun yang lalu.
pengurus Fatayat NU Kota Banjar yang telah dilantik harus semangat dalam membenahi organisasi. Selain itu, ia berharap Fatayat NU bisa menjadi pelopor gerakan perempuan dalam menjawab persoalan bangsa. Fatayat Nu berharap tidak ada lagi kasus-kasus pelecehan terhadap perempuan khususnya para muslimah dan tidak adanya lagi anak-anak terlantar di kota Banjar khususnya.
Hidayah Aroyyan salah seorang aktifis fatayat mengatakan bahwa selain bidang keagamaan, Fatayat NU juga fokus pada persoalan keperempuanan dan anak. Makanya keberadaan Fatayat NU harus bisa menjadi organisasi yang bisa dihandalkan masyarakat seperti advokasi terhadap perempuan dan anak.
”Lebih dari itu Fatayat harus lebih tampil menarik dan hadir dalam isu-isu kontemporer yang lebih luas. Diharapkan pula kedepannya lahir dari rahim Fatayat perempuan-perempuan yang memimpin yang memberikan pengaruh positif bagi pembangunan bangsa dan kesatuan NKRI.” Tambahnya. (Dodi Budiana)