KAB TASIKMALAYA – Guna mewujudkan masyarakat desa berbasis bebas dari prilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Jajaran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Jamanis yang dipimpin Hani Hariri S.Kep, Ners.M.MKes, Kepala Puskesmas tersebut, gelar acara Deklarasi Desa bertajuk BABS, di Desa Bojonggaok, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya. Jum’at, 28/09/2018.
Agenda Deklarasi Desa terkait BABS yang digelar di ruang rapat lantai 2 Desa Bojonggaok tersebut, diketahui berlangsung dengan dihadiri berbagai unsur Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat dan juga Aparatur Muspika setempat, Yakni Camat Jamanis Drs. Uem Sulaeman, Danramil 1205, Kapten Andri Handriono, dan Kapolsek Jamanis, AKP Ugih Sugiatna.
Hani Hariri, Kepala Puskesmas Upt Jamanis tersebut mengatakan, digelarnya acara Deklarasi Desa bertajuk Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Bojonggaok ini, selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal buang air besar sembarangan, hal tersebut juga untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat.
“Program Deklarasi Desa ini, intinya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam jenis kesehatan, yang salah satunya adalah membuang kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Warga masyarakat semuanya harus bisa berusaha meningkatkan jenis kesehatan dilingkungannya masing-masing. Kesehatan itu kan penting.” kata Hani, saat diwawancara Kontenindonesia.com usai acara tersebut.
Kebiasaan BABS seperti itu, dikatakan Hani, selain bisa memicu berbagai bau yang tidak sedap, juga bisa menjadikan berbagai penyakit dilingkungan, yang bisa menyerang siapa saja. Makanya dalam program Deklarasi Desa ini, sengaja memberikan binaan dan arahan agar senantiasa bisa membuang kebiasaan BABS. Untuk mengatasi kebiasaan warga masyarakat terkait BABS, bisa dengan membuat Toilet atau WC pribadi di masing-masing rumah, atau juga Toilet Umum yang bisa dipakai banyak orang, yang penting hasil kotorannya harus terbuang ke tanah tertutup (Spiteng).
“Intinya, semuan pembuangan kotoran hasil daripada Toilet tersebut, harus langsung terbuang ketanah tertutup (Spiteng), agar tidak menimbulkan bau tak sedap, dan juga kotorannya tidak dikeruputi lalat, yang nantinya lalat-lalat itu bisa hinggap dimana saja, terutama pada makanan. Itu bisa menjadikan berbagai penyakit. Jadi, Saya menghimbau kepada Pemerintah Desa Bojonggaok, agar hal ini diteruskan dan disosialisasikan lagi kepada warga masyarakat. Agar minimalnya kesehatan dilingkungan bisa meningkat.” katanya.
Sementara itu, Kuswan, Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang mewakili Dinas Kesehatan Kab Tasikmalaya pada acara tersebut berujar, pentingnya kebiasaan hidup sehat itu, salah satunya dengan tidak Buang Air Besar Sembarangan, yang hingga saat ini masih belum banyak disadari oleh masyarakat. Masih banyak warga masyarakat yang sudah mempunyai Toilet dirumahnya masing-masing, Akan tetapi tidak sedikit juga yang pembuangan kotoran dari toiletnya dibuang ke segi terbuka, seperti empang, selokan dan lainnya. Harusnya kotoran itu terbuang langsung ke tanah tertutup (Spiteng).
“Masih banyak toilet-toilet warga diberbagai wilayah yang pembuangan kotorannya tidak langsung ke tanah (Spiteng), hal itulah yang bisa menimbulkan berbagai bau yang tidak sedap, dan juga bisa menimbulkan berbagai penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Coba bayangkan, misalnya hasil kotoran toilet itu dikeruputi lalat, lalu lalat-lalat itu hinggap pada makanan yang tidak kita ketahui, kalau makanannya kita makan, itu bisa jadi penyakit. Makanya mari kita biasakan untuk tidak Buang Air Besar Sembarangan, agar bisa meningkatkan jenis kesehatan.” terang Kuswan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Bojonggaok, Deni mengatakan, Pemerintah Desa Bojonggaok akan melakukan rapat atau pembahasan terlebih dahulu, yang nantinya untuk dilakukan pembinaan dan sosialisasi kepada warga masyarakat akan pentingnya kebiasaan hidup sehat, yakni untuk tidak buang air besar sembarangan.
“Untuk hal ini, kami akan membahasnya terlebih dulu dengan berbagai unsur Staf Desa, dengan Babinsa, BPD, LPM dan lainnya di Desa Bojonggaok ini. Setelah itu, baru kita akan melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada warga masyarakat guna tidak buang air besar sembarangan. Itu kan salah satu bentuk menjaga kesehatan dilingkungan juga, jadi ya pasti kita laksanakan.” kata Deni.
Reporter : Deni